|0 komentar
Serangan Badai Matahari 2012 Mungkin Menyebabkan Bencana Besar



badai_matahari.

Badai Matahari

Menurut laporan website Inggris “New Scientist”, maksud dari badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya akan jauh lebih besar dari badai angin “Katrina”, dan hampir semua manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.

Badai Matahari Kuat pada 2012 akan Menyerang

Pada 22 September 2012 tengah malam, langit New York, Manhattan Amerika Serikat akan tertutupi oleh seberkas layar cahaya yang warna-warni.Di wilayah selatan New York ini, sangat sedikit orang yang dapat melihat fenomena aurora ini. Namun, perasaan menikmati indahnya pemandangan alam ini tidak akan berlangsung lama. Setelah beberapa detik, semua bola lampu listrik di wilayah tersebut mulai gelap dan berkedip tak menentu, kemudian sinar cahayanya dalam seketika tiba-tiba bertambah terang, dan cahaya bola lampu menjadi luar biasa terang. Selanjutnya, semua lampu mati. 90 detik kemudian, seluruh bagian Timur Amerika Serikat akan mengalami pemadaman listrik. Setahun kemudian, jutaan orang Amerika mulai mati, infrastruktur negara akan menjadi timbunan puing. Bank Dunia akan mengumumkan Amerika berubah menjadi negara berkembang. Pada saat yang sama, Eropa, China dan Jepang dan daerah lain atau negara juga akan sama seperti Amerika Serikat, berjuang dalam bencana sekali ini. bencana ini datang dari badai matahari atau solar storm yang dahsyat, terjadi pada permukaan matahari yang berjarak 150 juta km dari bumi.

http://pantjasurya.files.wordpress.com/2009/02/badai-matahari-2012.jpg

Alat Deteksi Amerika Berhasil Mengambil Foto Badai Matahari

Mungkin cerita di atas kedengarannya mustahil, dalam keadaan normal matahari tidak akan bisa menyebabkan bencana besar seperti itu pada bumi. Namun, laporan khusus yang dikeluarkan oleh National Academy of Sciences, Amerika Serikat pada bulan Januari 2009 menyatakan bahwa bencana seperti ini sangat mungkin bisa terjadi. Studi tersebut disponsori oleh NASA. Dalam beberapa dekade, dalam perkembangan masyarakat manusia, peradaban Barat telah menanamkan bibit-bibit untuk kehancuran mereka sendiri. Cara hidup modern secara berlebihan yang sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak sengaja membuat kita lebih banyak terperangkap dalam suatu kondisi yang super berbahaya. Plasma balls yang dipancarkan dalam letusan permukaan matahari mungkin bisa menghancurkan jaringan listrik kita, sehingga mengakibatkan bencana dahsyat. Daniel Becker dari University of Colorado seorang ahli cuaca angkasa adalah pencetus laporan khusus dari Academy of Sciences Amerika Serikat, “Sekarang ini kita semakin dekat dengan kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat mempersiapkan diri deng-an matang terhadap bencana badai matahari yang akan menimpa ini. Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air.”

Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan pandangan yang berbeda, mereka mempertimbangkan dampak badai matahari terutama terkonsentrasi di luar ruang angkasa, dan karena efek rintangan medan magnetik bumi dan atmosfir, pengaruh gangguannya tidak akan terlalu nyata terhadap kehidupan di bumi. Para ahli mengatakan, ketika aktivitas badai matahari aktif, akan terus menerus terjadi pembakaran dan peledakan pada sunspot, pada saat sejumlah besar sinar ultraviolet dilepaskan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas angkasa bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek, sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Tetapi ponsel yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transmisi sinyal radio tidak melalui lapisan ionosfir, sehingga pada umumnya dampak badai matahari terhadap komunikasi di permukaan bumi tidak akan signifikan. Secara teori, pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga secara fatal mengancam spesies yang berada di bumi. Tetapi untuk badai matahari tahun 2012 para ahli khawatir mungkin menjadi pengecualian.

http://luqman96.files.wordpress.com/2009/07/sunflare_pakarfisika.jpg


Mungkin Membawa Dampak Bencana Besar pada Bumi

Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai matahari yang kuat di bumi akan membawa malapetaka besar pada manusia, yang akan mempengaruhi setiap aspek pada masyarakat modern sekarang. Para ahli yang mengeluarkan peringatan meng-atakan, dampak badai matahari pada bumi kemungkinan adalah “efek domino”. Coba pikirkan, bila jaringan listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal yang berhubungan dengan bisnis pasokan listrik juga akan menjadi korban: peralatan refrigeration berhenti, makanan dan obat-obatan yang tersimpan dalam ruang berpendingin dalam jumlah besar akan kehi-langan kondisi penyimpanan dan rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air minum pada masyarakat akan menjadi masalah. Selain itu, karena gangguan pada sinyal satelit, sistem posisi GPS akan menjadi sampah. Sebenarnya pada awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari saat itu bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja sekarang ini di bumi sudah dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel, tetapi fasilitas ini sulit menahan ujian badai matahari.

Ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan menghadapi dua masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik modern sekarang. Jaringan listrik modern sekarang pada umumnya menggunakan tegangan tinggi untuk mencakup daerah lebih luas, ini akan memungkinkan operasi jaringan listrik lebih efisien, Anda bisa mengurangi kerugian selama transmisi listrik, juga kerugian listrik karena produksi yang berlebihan. Namun, secara bersama ia juga menjadi lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang angkasa. transmisi jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek domino yang pertama, selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan “lalu lintas lumpuh, komunikasi terputus, industri keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau; pompa berhenti menyebabkan pasokan air minum terputus, kurangnya fasilitas pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara efektif. Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai matahari kuat mungkin dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun pertama saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan rekonstruksinya diperlukan setidaknya 4-10 tahun

Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling ketergantungan yang dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan penanganan limbah, masalah infrastruktur logistik supermarket, masalah pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan lainnya yang tergantung pada listrik. Jika dua masalah digabung jadi satu, kita dapat dengan jelas melihat bahwa peristiwa kemungkinan muncul kembalinya badai matahari Carrington sangat mungkin akan menyebabkan bencana besar yang langka. Adviser laporan khusus dari National Academy of Sciences Amerika Serikat dan analis daya listrik industri John Kappenman menganggap “Bencana seperti ini dibandingkan dengan bencana yang biasa kita bayangkan secara total berlawanan. biasanya wilayah kurang berkembang rawan serangan bencana, namun dalam bencana ini, wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap serangan bencana.”

Manusia Belum Mempersiapkan Diri

Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan me-nimpa, Amerika Serikat dan seluruh umat manusia tidak segera merespon untuk mempersiapkan pekerjaan secara baik dalam menghadapi putaran badai matahari berikutnya. Becker me-ngatakan bahwa karena kemungkinan terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil, “Seluruh masyarakat bahkan tidak menanggapinya, namun hanya memperhatikan masalah di hadapan mata”. Terhadap cuaca di bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang akan menimpa selama beberapa hari ke depan, dan mengeluarkan peringatan yang sesuai kepada penduduk setempat, namun badai matahari atau cuaca ruang angkasa benar-benar berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang ini kita masih tidak dapat memprediksi secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari, yang dapat diprediksi oleh saya dan rekan saya hanya jika sebuah badai matahari besar menyerang, kami secara mutlak tidak mampu menanganinya.”

Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di bumi, dewasa ini umat manusia terutama tergantung pada prediksi dari siklus sunspot untuk memantau intensitas badai matahari serta dampaknya pada bumi. Yang dimaksud dengan sunspot adalah proses peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot setiap 11 tahun. Siklus dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot pada matahari. Dalam masa aktif sunspot akan meningkat, badai matahari yang terjadi akan lebih banyak. Ketika badai matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta aliran ion yang terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang dipancarkan secara besar-besaran oleh matahari akan berpengaruh terhadap lapisan medan magnit bumi, ionosfir serta kondisi atmosfir netral. Dalam masalah dampak bahaya badai matahari, lebih dari satu abad, orang-orang terus memantau kegiatan sunspot.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta data bintik matahari siklus yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research, NCAR, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu dinamika solar. Dengan model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini dari aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat membantu perusahaan-perusahaan listrik, para pengendali satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari. Menurut informasi, ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard Enke dari National Science Foundation, Departemen Atmospheric Research Amerika Serikat mengatakan bahwa jika dapat secara dini memprediksi aktivitas badai matahari, orang-orang akan dapat dengan baik menanggulangi gangguan seperti komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman listrik, serta ancaman terhadap astronot dan hal-hal lain.(Erabaru.or.id/lim)

http://science.nasa.gov/headlines/y2003/images/superstorm/venhaus.jpg

black hole

|0 komentar

Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.

Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati

http://thesamerowdycrowd.files.wordpress.com/2008/12/black-hole.jpg


Landasan Teori

Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.

Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.


http://thesamerowdycrowd.files.wordpress.com/2008/12/black-hole.jpg


  • Asal Mula Lubang Hitam

Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.

  • Pertumbuhannya

Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, dimana hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.

http://app.ucdavis.edu/algebra/blackhole3.jpg

STRUKTUR JAGAD RAYA

|0 komentar

STRUKTUR JAGAD RAYA

Jagad raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah berhasil diamati, berupa :

1. Materi nampak,

Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga besar adalah sebagai berikut :

- matahari, bintang, planet, bulan, asteroida, dll
- Tata surya
- Galaksi
- Cluster galaksi

2. Materi gelap (dark mater)

Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam (black holes)

blakholes.jpg (12815 bytes)

Gb.Tarikan Lobang Hitan

Meski tidak kelihatan justru materi gelap mengisi sebagian besar jagad raya. Menurut yang sekarang bisa diamati meliputi 90 % dari materi jagad raya berisi materi gelap. Di pusat galaksi Bima sakti kita terdapat lubang hitam yang sangat besar.

Tata Surya (solar system)

Tata surya merupakan sistem edar planet-planet mengelilingi satu/lebih bintang. Tata surya kita pusat edar/orbitnya adalah matahari, yang juga merupakan pusat konsentrasi massa tata surya.

Matahari/bintang : benda angkasa yang menghasilkan radiasi/cahaya. Cahaya ini keluar dari reaksi fusi, yang memberi energi untuk mempertahankannya dari tarikan gravitasi sehingga tidak runtuh. Jika bintang kehabisan bahan bakar itu, maka akan runtuh menjadi bintang kerdil putih (white drawf), atau bintang netron, atau bahkan menjadi lobang hitam, tergantung massanya. Keruntuhan bintang yang besar menjadi lobang hitam.
Bintang yang terdekat dengan tata surya kita adalah Proxima Centauri, yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya

( Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Jadi jika 1 detik jarak yang ditempuh 300 000 km, maka 1 th cahaya sekitar 10 triliun km)

Planet : Benda angkasa yang tidak menghasilkan cahaya, yang mengitari bintang. Pada tata surya kita terdapat 9 buah planet, masing-masing secara berurutan menjauhi matahari : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto.

Bulan/ satelit : seperti planet, hanya dia mengitari planet. Bumi kita memiliki satu satelit/bulan.

Asteroida, komet, meteroid, planet kecil-kecil : benda angkasa kecil-kecil yang melayang-layang. Asteroida ini banyak sekali terdapat di antara orbit Mars dan Yupiter.

Matahari merupakan 99.85% materi dari seluruh tata surya. Planet-planet, disekitar mataharihanya mengandung 0.135%. Jupiter yang merupakan planet terbesar memiliki lebih lebaih dari 2 kali seluruh planet lain jika digabung. Satellite planets, comets, asteroid, meteoroid, dan media antar planet mengandung 0.015%. Berikur daftar distibusi massa dari tata surya kita :

Sun: 99.85%
Planets: 0.135%
Comets: 0.01% ?
Satellites: 0.00005%
Minor Planets: 0.0000002% ?
Meteoroids: 0.0000001% ?
Interplanetary Medium: 0.0000001%

Galaksi

GALSPIRAL.gif (117278 bytes)

Galaksi adalah gugusan dari miliaran bintang-bintang. Biasanya sekitar 100 miliar bintang. Galaksi memiliki berbagai bentuk seperti spiral, cakram, elips atau tidak beraturan. Galaksi tempat tatasurya kita adalah galaksi bima sakti (milky way). Jumlah galaksi di jagad sekarang diperkirakan sekitar 100 miliar galaksi.

Galaksi bima sakti, tempat tata surya kita, merupakan galaksi berbentuk cakram. Jarak antar tepi-tepi cakram adalah sekitar 100 juta tahun cahaya. Galaksi kita memiliki dua bagian :

- Bagian inti : berada di tengah, berbentuk mirip bola dengan diameter , berisi sekitar 80 miliar bintang, serta diperkirakan terdapat lobang hitam yang sangat besar massanya
- Bagian tepi : berisi sekitar 20 miliar bintang. Tata surya terletak di agak pinggir cakram ini.

BIMASAKTI.jpg (27654 bytes)

Galaksi lain yang terkenal adalah galaksi Andromeda, dan galaksi Magelhan

CLUSTER DAN SUPERCLUSTER

Beberapa galaksi yang berdekatan membentuk formasi yang dinamakan Cluster. Cluster tempat Bima Sakti bernama Local Groupyang berisi sekitar 30 galaksi. Cluster-cluster tersebut juga membentuk supercluster. Supercluster tempat bima sakti kita adalah Local supercluster, dengan pusat orbit Cluster Virgo

JAGAD MEMUAI

Diketahui jagad ini tidaklah ststis atau steady-state, melainkan memuai. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh astronom terkenal Edwin Hubble.

galaksi bimsakti

|0 komentar

Galaksi Bimasakti

Terdapat banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way. Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.

Galaksi Bimasakti di panjang gelombang visual

Galaksi Bimasakti di malam hari. Sumber: Axel Mellinger

Galaksi adalah tempat berkumpulnya bintang-bintang di alam semesta. Hampir tidak ditemukan adanya bintang yang berkelana sendiri di ruang antar galaksi. Dan Matahari termasuk di antara 200 milyar bintang di Galaksi Bimasakti (disingkat dengan Galaksi). Dengan asumsi bahwa rata-rata massa bintang di Galaksi adalah sebesar massa Matahari, maka massa Galaksi dapat mencapai 2 x 10^11 massa Matahari (massa Matahari adalah 2 x 10^30 kg).

Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.

Gambaran Galaksi Bimasakti Terbaru

Gambaran Galaksi Bimasakti terbaru. Sumber: NASA/JPL-Caltech

Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).

Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari Galaksi kita.

Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).

Di bagian piringan terdapat bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang (lihat gambar di bawah).

Bimasakti dalam infra merah dekat

Galaksi Bimasakti dalam panjang gelombang infra merah dekat. Sumber: NASA-LAMBDA

Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.

Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun jangan terlalu khawatir karena peristiwa tersebut tidak akan terjadi hingga 2 milyar tahun lagi.

2012???

|0 komentar
Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.

Tetapi mengapa cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?

Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.

Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.

Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.

Kuiper Belt Objects (KBOs)

Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.

Planet-planet dalam susunan tatasurya

Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.

Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.

“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.

Planet X tidaklah menakutkan

Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.

Illustrasi Terjadinya Impact

Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?

Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.

Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

Daftar Kapal Perang Republik Indonesia

|0 komentar

Daftar Kapal Perang Republik Indonesia

Kapal Selam Kelas Cakra


KRI Nanggala - 402



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

401 Cakra 1981 Howaldtswerke, Kiel
402 Nanggala 1981 Howaldtswerke, Kiel
  1. Persenjataan :
  2. Torpedo AEG SUT Mod 0 : 14 pucuk, berpeluncur 8 tabung 21 inci (533 mm),
    jangkauan tembak 28 km (15 mil laut) pada kecepatan 23 knots,
    atau 12 km (6,5 mil laut) pada kecepatan 35 knots, berhulu ledak 250 kg,
    berkemampuan anti kapal selam dan anti kapal permukaan (dual purpose).





FREGAT




Kapal Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani




KRI Yos Sudarso - 353 menembakkan rudal anti pesawat udara Sea Cat (sekarang sudah diganti dengan Mistral)



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

351 Ahmad Yani 1967/86 Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam
352 Slamet Riyadi 1967/86 Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam
353 Yos Sudarso 1967/87 Koninklijke Maatshappij de Schelde, Vlissingen
354 Oswald Siahaan 1967/88 Koninklijke Maatshappij de Schelde, Vlissingen
355 Abdul Halim Perdanakasuma 1967/89 Koninklijke Maatshappij de Schelde, Vlissingen
356 Karel Satsuitubun 1968/90 Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam
  1. Persenjataan :
  2. Rudal Permukaan-ke-Permukaan McDonnell Douglas RGM-84 Harpoon : 8 pucuk (2 x 4).
    Jangkauan maksimum 130 km (70 mil laut) dengan kecepatan 0,9 mach, berhulu ledak 227 kg,
    berpemandu active radar homing.
  3. Rudal Permukaan-ke-Udara Mistral : 2 peluncur Matra Simbad laras ganda (total 4 pucuk rudal).
    Jangkauan efektif 4 km (2,2 mil laut) dengan hulu ledak 3 kg,
    berkemampuan anti pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal,
    berpemandu infra merah.
  4. Meriam OTO-Melara 3 inci (76 mm)/62 Compact : 1 pucuk, kecepatan tembakan 85 rpm, berat amunisi 6 kg,
    dengan jangkauan maksimum 16 km (8,7 mil laut) untuk target di permukaan,
    dan 12 km (6,6 mil laut) untuk target di udara, berkemampuan anti kapal,
    anti pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
    Tembakan dipandu secara otomatis oleh pemandu tembakan Signaal M 45.
  5. Senapan Mesin 12,7 mm: 2 pucuk.
  6. Torpedo Honeywell Mk 46 : 12 pucuk, berpeluncur tabung Mk 32 (324 mm),
    jangkauan tembak 11 km (5,9 mil laut) dengan kecepatan 40 knots dan hulu ledak 44 kg, berkemampuan anti kapal selam.

  1. Aviasi :
  2. 1 helikopter Westland Wasp HAS 1 atau NBO-105
    untuk tugas anti kapal selam (AKS/ASW) atau identifikasi sasaran balik cakrawala (over-the-horizon targeting (OTHT))



Kapal Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Fatahillah




KRI Fatahillah - 361



KRI Malahayati - 362 menembakkan roket anti kapal selam



KRI Nala - 363 meluncurkan rudal MM-38 Exocet



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

361 Fatahillah 1979 Wilton-Fijenoord, Schiedam
362 Malahayati 1980 Wilton-Fijenoord, Schiedam
363 Nala 1980 Wilton-Fijenoord, Schiedam
  1. Persenjataan :
  2. Rudal Permukaan-ke-Permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet : 4 pucuk (2 x 2).
    Jangkauan maksimum 42 km (23 mil laut) dengan kecepatan 0,9 mach, berhulu ledak 165 kg,
    berpemandu active radar homing, bersifat jelajah inersia, sea-skimmer.
  3. Meriam Bofors 4,7 inci (120 mm)/46 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 80 rpm,
    berjangkauan maksimum 18,5 km (10 mil laut) dengan berat amunisi 21 kg,
    dengan pemandu tembakan Signaal WM28,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  4. Meriam Bofors 40 mm/70 : 1 pucuk di Fatahillah dan Malahayati, 2 pucuk di Nala, kecepatan tembakan 300 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12 km (6,6 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  5. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan berat amunisi 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.
  6. Torpedo Honeywell Mk 46 : 12 pucuk, berpeluncur tabung Mk 32 (324 mm),
    jangkauan tembak 11 km (5,9 mil laut) dengan kecepatan 40 knots dan hulu ledak 44 kg, berkemampuan anti kapal selam.
    (Tidak terpasang di Nala)
  7. Mortir Anti Kapal Selam Bofors 375 mm laras ganda : 1 pucuk,
    Erika berjarak 1.600 m, Nelli berjarak 3.600 m

  1. Aviasi :
  2. 1 helikopter Westland Wasp HAS 1 (di Nala)



Kapal Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ki Hajar Dewantara




KRI Ki Hajar Dewantara - 364 menembakkan rudal MM-38 Exocet



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

364 Ki Hajar Dewantara 1981 Uljanic SY, Split, Yugoslavia
  1. Persenjataan :
  2. Rudal Permukaan-ke-Permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet : 4 pucuk (2 x 2).
    Jangkauan maksimum 42 km (23 mil laut) dengan kecepatan 0,9 mach, berhulu ledak 165 kg,
    berpemandu active radar homing, bersifat jelajah inersia, sea-skimmer.
  3. Meriam Bofors 57 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 200 rpm,
    berjangkauan maksimum 17 km (9,3 mil laut) dengan berat amunisi 2,4 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal,
    berpemandu tembakan Signaal WM28.
  4. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan hulu ledak 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.
  5. Torpedo AEG SUT : 4 pucuk, berpeluncur 2 tabung 21 inci (533 mm),
    jangkauan tembak 28 km (15 mil laut) pada kecepatan 23 knots,
    atau 12 km (6,5 mil laut) pada kecepatan 35 knots,
    hulu ledak 250 kg.
    Berkemampuan anti kapal selam dan anti kapal permukaan (dual purpose).
  6. Bom Laut / Mortir Anti Kapal Selam

  1. Aviasi :
  2. 1 helikopter NBO-105





KORVET




Korvet Kelas Sigma




Korvet kelas Sigma



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

(-) (building) 2005 Koninklijke Maatshappij de Schelde, Vlissingen
(-) (building) 2005 Koninklijke Maatshappij de Schelde, Vlissingen
(-) (building) 2006 PT. PAL, Surabaya
(-) (building) 2007 PT. PAL, Surabaya
  1. Persenjataan :
  2. Rudal Permukaan-ke-Permukaan Aerospatiale MM-40 Blok 2 Exocet : 8 pucuk (2 x 4).
    Jangkauan maksimum 70 km (40 mil laut) dengan kecepatan 0,9 mach, berhulu ledak 165 kg,
    berpemandu active radar homing, bersifat jelajah inersia, sea-skimmer.
  3. Rudal Permukaan-ke-Udara Mistral : 2 peluncur Tetral empat laras (total 8 pucuk rudal).
    Jangkauan efektif 4 km (2,2 mil laut) dengan hulu ledak 3 kg,
    berkemampuan anti pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal,
    berpemandu infra merah.
  4. Meriam OTO-Melara 3 inci (76 mm)/62 Super Rapid : 1 pucuk, kecepatan tembakan 120 rpm, berat amunisi 6 kg,
    dengan jangkauan maksimum 16 km (8,7 mil laut) untuk target di permukaan,
    dan 12 km (6,6 mil laut) untuk target di udara, berkemampuan anti kapal,
    anti pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
    Tembakan dipandu secara otomatis oleh pemandu tembakan Signaal LIROD Mk.2.
  5. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) GIAT 15A / 15B 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 740-800 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 10 km / jangkauan efektif 2 km, dengan berat amunisi 0,1 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.
  6. Torpedo Honeywell Mk 46 : 12 pucuk, berpeluncur tabung Mk 32 (324 mm),
    jangkauan tembak 11 km (5,9 mil laut) dengan kecepatan 40 knots dan hulu ledak 44 kg, berkemampuan anti kapal selam.

  1. Aviasi :
  2. 1 helikopter (tipenya masih belum diketahui)



Korvet Kelas Kapitan Pattimura




KRI Kapitan Pattimura - 371 dalam kamuflase loreng

KRI Tjiptadi - 381 dan KRI Hasan Basri - 382
(yang mirip bendera AS adalah ular-ular perang KRI, meniru bendera Kerajaan Majapahit di masa lampau)



KRI Imam Bonjol - 383, ular-ular perang terlihat jelas



KRI Imam Bonjol - 383 (dalam kamuflase loreng) menembakkan roket anti kapal selam RBU-6000



KRI Teuku Umar - 385



KRI Silas Papare - 386



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

371 Kapitan Pattimura 1983/93 VEB Peenewerft, Wolgast
372 Untung Suropati 1983/93 VEB Peenewerft, Wolgast
373 Nuku 1982/93 VEB Peenewerft, Wolgast
374 Lambung Mangkurat 1985/94 VEB Peenewerft, Wolgast
375 Cut Nyak Dien 1982/94 VEB Peenewerft, Wolgast
376 Sultan Thaha Syaifuddin 1982/94 VEB Peenewerft, Wolgast
377 Sutanto 1981/95 VEB Peenewerft, Wolgast
378 Sutedi Senoputra 1981/94 VEB Peenewerft, Wolgast
379 Wiratno 1981/94 VEB Peenewerft, Wolgast
380 Memet Sastrawiria 1981/95 VEB Peenewerft, Wolgast
381 Tjiptadi 1985/96 VEB Peenewerft, Wolgast
382 Hasan Basri 1982/96 VEB Peenewerft, Wolgast
383 Iman Bonjol 1984/94 VEB Peenewerft, Wolgast
384 Pati Unus 1983/95 VEB Peenewerft, Wolgast
385 Teuku Umar 1984/96 VEB Peenewerft, Wolgast
386 Silas Papare 1984/96 VEB Peenewerft, Wolgast
  1. Persenjataan :
  2. Rudal Permukaan-ke-Udara SA-N-5 Grail : 2 peluncur Fasta 4M 4 laras (total 8 pucuk rudal).
    Jangkauan maksimum 4 km (2,2 mil laut) dengan hulu ledak 1,15 kg,
    berkemampuan anti pesawat udara, helikopter,
    berpemandu infra merah.
  3. Meriam AK-725 57 mm/80 : 1 pucuk laras ganda, kecepatan tembakan 120 rpm,
    berjangkauan maksimum 6 km (3,2 mil laut) dengan berat amunisi 2,8 kg,
    dengan pemandu tembakan Muff Cob,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
    (bukan AK-257 seperti yang tertulis di Angkasa maupun Commando)
  4. Meriam AK-230 30 mm: 1 pucuk laras ganda, kecepatan tembakan 500 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 5 km (2,7 mil laut) dengan berat amunisi 0,54 kg,
    anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  5. Torpedo Honeywell Mk 46 : 12 pucuk, berpeluncur tabung Mk 32 (324 mm),
    jangkauan tembak 11 km (5,9 mil laut) dengan kecepatan 40 knots dan hulu ledak 44 kg, berkemampuan anti kapal selam.
    (menggantikan torpedo SET-40UE 400 mm)
  6. Roket Anti Kapal Selam RBU-6000 : 2 pucuk laras dua belas (total 24 roket),
    berjarak maksimum 6 km, berhulu ledak 31 kg.





KAPAL CEPAT




Kapal Cepat Berpeluru Kendali Kelas Mandau




KRI Mandau - 621



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

621 Mandau 1979 Korea-Tacoma SY, Masan
622 Rencong 1979 Korea-Tacoma SY, Masan
623 Badik 1980 Korea-Tacoma SY, Masan
624 Keris 1980 Korea-Tacoma SY, Masan
  1. Persenjataan :
  2. Rudal Permukaan-ke-Permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet : 4 pucuk (2 x 2).
    Jangkauan maksimum 42 km (23 mil laut) dengan kecepatan 0,9 mach, berhulu ledak 165 kg,
    berpemandu active radar homing, bersifat jelajah inersia, sea-skimmer.
  3. Meriam Bofors 57 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 200 rpm,
    berjangkauan maksimum 17 km (9,3 mil laut) dengan berat amunisi 2,4 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal,
    berpemandu tembakan Signaal WM28.
  4. Meriam Bofors 40 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 300 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12 km (6,6 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  5. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan berat amunisi 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.



Kapal Cepat Torpedo Kelas Singa (PB 57 NAV I)




No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

651 Singa 1988 Lurssen / PT. PAL, Surabaya
653 Ajak 1989 Lurssen / PT. PAL, Surabaya
  1. Persenjataan :
  2. Meriam Bofors SAK 57 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 200 rpm,
    berjangkauan maksimum 17 km (9,3 mil laut) dengan berat amunisi 2,4 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal,
    berpemandu tembakan Signaal LIROD Mk.2.
  3. Meriam Bofors SAK 40 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 300 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12 km (6,6 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  4. Torpedo AEG SUT : 4 pucuk, berpeluncur 2 tabung 21 inci (533 mm),
    jangkauan tembak 28 km (15 mil laut) pada kecepatan 23 knots,
    atau 12 km (6,5 mil laut) pada kecepatan 35 knots, hulu ledak 250 kg,
    berkemampuan anti kapal selam dan anti kapal permukaan (dual purpose).



Kapal Cepat Kelas Kakap (PB 57 NAV III dan IV)




KRI Tongkol - 813 sedang didarati NBO-105 dan dikawal helikopter serbu Mi-35P Hind



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

811 Kakap 1988 Lurssen / PT. PAL, Surabaya
812 Kerapu 1989 Lurssen / PT. PAL, Surabaya
813 Tongkol 1993 PT. PAL, Surabaya
814 Barakuda 1995 PT. PAL, Surabaya
  1. Persenjataan :
  2. Meriam Bofors 40 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 240 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12,6 km (6,8 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  3. Senapan Mesin 12,7 mm: 2 pucuk.

  1. Aviasi :
  2. Landing pad untuk 1 helikopter



Kapal Cepat Kelas Pandrong dan Todak (PB 57 NAV I dan V)




KRI Todak - 803



KRI Hiu - 804



KRI Lemadang - 806



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

801 Pandrong 1992 PT. PAL, Surabaya
802 Sura 1993 PT. PAL, Surabaya
803 Todak 2000 PT. PAL, Surabaya
804 Hiu 2000 PT. PAL, Surabaya
805 Layang 2003 PT. PAL, Surabaya
806 Lemadang 2004 PT. PAL, Surabaya
  1. Persenjataan :
  2. Dalam waktu dekat akan dipersenjatai dengan rudal
    permukaan-ke-permukaan C 802 buatan RRC yang berjangkauan maksimal sekitar 130 km.
    Tiap kapal rencananya akan mengusung 2 pucuk rudal.
  3. Meriam Bofors SAK 57 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 200 rpm,
    berjangkauan maksimum 17 km (9,3 mil laut) dengan berat amunisi 2,4 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal,
    berpemandu tembakan Signaal LIROD Mk.2.
  4. Meriam Bofors SAK 40 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 300 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12 km (6,6 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  5. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan berat amunisi 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.



Kapal Cepat Kelas Sibarau




KRI Sibarau - 847



KRI Siliman - 848



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

847 Sibarau 1968/73 Walkers Ltd., Australia
848 Siliman 1968/74 Walkers Ltd., Australia
857 Sigalu 1968/82 Walkers Ltd., Australia
858 Silea 1968/83 Evans Deakin Ltd., Australia
859 Siribua 1968/83 Walkers Ltd., Australia
862 Siada 1968/85 Walkers Ltd., Australia
863 Sikuda 1968/85 Evans Deakin Ltd., Australia
864 Sigurot 1968/86 Evans Deakin Ltd., Australia
  1. Persenjataan :
  2. Meriam Bofors 40 mm/60 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 120-160 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 10 km dengan berat amunisi 0,9 kg,
    anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
  3. Senapan Mesin 12,5 mm: 1 pucuk.



Kapal Cepat Kelas Kobra




KRI Kobra - 867 (paling depan), diikuti KRI Boa - 807, KRI Welang - 808, dan KRI Taliwangsa - 870 mengarungi Teluk Jakarta.



KRI Kobra - 867 dengan Oerlikon 20 mm/70



KRI Taliwangsa - 870



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

867 Kobra 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
868 Anakonda 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
869 Patola 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
870 Taliwangsa 2004 Fasharkan TNI AL Manokwari
  1. Persenjataan :
  2. Kanon Oerlikon 20 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 250-320 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 4,3 km dengan berat amunisi 0,1 kg,
    anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
  3. Senapan Mesin 12,7 mm: 1-2 pucuk.



Kapal Cepat Kelas Boa




KRI Boa - 807



KRI Welang - 808



KRI Suluh Pari - 809



KRI Katon - 810



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

807 Boa 2004 Fasharkan TNI AL Mentigi
808 Welang 2004 Fasharkan TNI AL Mentigi
809 Suluh Pari 2005 Fasharkan TNI AL Mentigi
810 Katon 2005 Fasharkan TNI AL Mentigi
  1. Persenjataan :
  2. Kanon Oerlikon 20 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 250-320 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 4,3 km dengan berat amunisi 0,1 kg,
    anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
  3. Senapan Mesin 12,7 mm: 1-2 pucuk.



Kapal Cepat Kelas Sanca




KRI Sanca - 815



KRI Sanca - 815, diapit sejumlah kapal cepat kelas Boa



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

815 Sanca 2005 Fasharkan TNI AL Manokwari
816 Warakas 2005 Fasharkan TNI AL Jakarta
817 Panana 2005 Fasharkan TNI AL Makassar
818 Kalakae 2005 Fasharkan TNI AL Makassar
819 Tedong Naga 2005 Fasharkan TNI AL Jakarta
  1. Persenjataan :
  2. Senapan Mesin 12,7 mm: 2-3 pucuk.





KAPAL AMFIBI DAN KAPAL ANGKUT




Kapal Pendarat Kelas Teluk Langsa




KRI Teluk Langsa - 501, KRI Teluk Bajur - 502 dan KRI Teluk Kau - 504, dalam persiapan pengangkutan pasukan



KRI Teluk Langsa - 501 dalam persiapan pengangkutan pasukan (di belakangnya terlihat KRI Teluk Hading - 538)



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

501 Teluk Langsa 1945/1970 Chicago Bridge
502 Teluk Bajur 1944/1961 Chicago Bridge
504 Teluk Kau 1945/1970 Chicago Bridge
508 Teluk Tomini 1942/ ? Charleston, New York
509 Teluk Ratai 1944/ ? American Bridge, Pennsylvania
510 Teluk Saleh 1944/1961 Chicago Bridge
511 Teluk Bone 1944/1961 American Bridge, Pennsylvania
  1. Persenjataan :
  2. Kanon 37 mm Model 1939: 4 pucuk laras ganda

  1. Angkutan :
  2. 2.100 ton



Kapal Pendarat Kelas Teluk Semangka




KRI Teluk Semangka - 512 sedang mengangkut APC BTR-50 Korps Marinir



KRI Teluk Mandar - 514



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

512 Teluk Semangka 1981 Korea-Tacoma SY, Masan
513 Teluk Penyu 1981 Korea-Tacoma SY, Masan
514 Teluk Mandar 1981 Korea-Tacoma SY, Masan
515 Teluk Sampit 1981 Korea-Tacoma SY, Masan
516 Teluk Banten 1982 Korea-Tacoma SY, Masan
517 Teluk Ende 1982 Korea-Tacoma SY, Masan
  1. Persenjataan :
  2. Meriam Bofors 40 mm/70 : 2-3 pucuk, kecepatan tembakan 240 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12,6 km (6,8 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  3. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan hulu ledak 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.
  4. Senapan Mesin 12,7 mm: 2 pucuk.

  1. Angkutan :
  2. 1.800 ton (sekitar 17 tank ukuran besar); 2 LCVP; 200 prajurit pendarat

  1. Aviasi :
  2. 1-3 helikopter Wasp HAS 1 atau NAS-332 Super Puma



Kapal Pendarat Kelas Teluk Amboina




KRI Teluk Amboina - 503



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

503 Teluk Amboina 1961 Sasebo, Japan
  1. Persenjataan :
  2. Kanon 37 mm Model 1939: 3 pucuk laras ganda

  1. Angkutan :
  2. 2,100 ton; 4 LCVP; 212 prajurit pendarat



Kapal Pendarat Kelas Teluk Gilimanuk




KRI Teluk Gilimanuk - 531



KRI Teluk Sibolga - 536



KRI Teluk Manado - 537



KRI Teluk Hading - 538



KRI Teluk Parigi - 539



KRI Teluk Lampung - 540



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

531 Teluk Gilimanuk 1976/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
532 Teluk Celukan Bawang 1976/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
533 Teluk Cendrawasih 1977/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
534 Teluk Berau 1977/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
535 Teluk Peleng 1978/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
536 Teluk Sibolga 1977/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
537 Teluk Manado 1977/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
538 Teluk Hading 1978/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
539 Teluk Parigi 1978/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
540 Teluk Lampung 1979/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
541 Teluk Jakarta 1979/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
542 Teluk Sangkulirang 1979/1994 VEB Peenewerft, Wolgast
543 Teluk Cirebon 1979/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
544 Teluk Sabang 1979/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
  1. Persenjataan :
  2. Meriam Bofors 40 mm/60 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 120-160 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 10 km dengan berat amunisi 0,9 kg,
    anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
  3. Kanon 37 mm Model 1939: 2 pucuk laras ganda
  4. Kanon 25 mm : 2 pucuk laras ganda

  1. Angkutan :
  2. 600 ton



Kapal Bantu Angkut Personel Kelas Tanjung Dalpele




KRI Tanjung Dalpele - 972



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

972 Tanjung Dalpele 2003 Daesun SY, Busan
  1. Persenjataan :
  2. Meriam Bofors SAK 40 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 240 rpm,
    dengan jangkauan maksimum 12,6 km (6,8 mil laut) dengan berat amunisi 0,96 kg,
    anti kapal, pesawat udara, helikopter, rudal balistik, rudal anti kapal.
  3. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan hulu ledak 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.
  4. Senapan Mesin 12,7 mm: 2 pucuk.

  1. Angkutan :
  2. 14 truk/tank dengan bobot per truk/tank 8 ton; 2 LCU; 400 prajurit pendarat

  1. Aviasi :
  2. 2 helikopter NAS-332 Super Puma





KAPAL PENYAPU RANJAU




Kapal Penyapu Ranjau Kelas Pulau Rengat




KRI Pulau Rupat - 712



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

711 Pulau Rengat 1988 van der Giessen-de Noord, Alblasserdam
712 Pulau Rupat 1988 van der Giessen-de Noord, Alblasserdam
  1. Persenjataan :
  2. Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm : 2 pucuk, kecepatan tembakan 1000 rpm,
    dengan jangkauan efektif 2 km dengan hulu ledak 0,24 kg,
    anti pesawat udara, helikopter.

  1. Penyapu Ranjau :
  2. Rantai Penyapu Ranjau Mekanik OD3 Oropesa
  3. Penyapu Ranjau Magnetik Fiskars F-82
  4. Penyapu Ranjau Akustik SA Marine AS 203
  5. Sistem Pemburu Ranjau Ibis V
  6. Sistem Disposal Ranjau PAP 104 Mk 4 2 buah



Kapal Penyapu Ranjau Kelas Kondor II




KRI Pulau Rondo - 725



No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di

721 Pulau Rote 1971/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
722 Pulau Raas 1973/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
723 Pulau Romang 1971/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
724 Pulau Rimau 1972/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
725 Pulau Rondo 1972/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
726 Pulau Rusa 1972/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
727 Pulau Rangsang 1972/1995 VEB Peenewerft, Wolgast
728 Pulau Raibu 1973/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
729 Pulau Rempang 1973/1993 VEB Peenewerft, Wolgast
  1. Persenjataan :
  2. Kanon 25 mm/80: 3 pucuk laras ganda
  3. Ranjau : 2 rantai


college loans consolidation